PANGKEP – Kecamatan Tondong Tallasa di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) semakin menunjukkan potensinya sebagai destinasi wisata pegunungan yang menjanjikan. Dengan keindahan alam perbukitan yang masih alami dan berbatasan langsung dengan empat kabupaten—Pangkep, Bone, Maros, dan Barru—kawasan ini memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi tujuan wisata unggulan. Namun, hingga kini, pengembangan sektor pariwisata di daerah ini masih membutuhkan dukungan investasi yang serius.
Keindahan alam Tondong Tallasa sangat mendukung pengembangan berbagai fasilitas wisata, seperti villa, hotel berbasis alam, dan resort dengan konsep ekowisata. Dengan suasana yang sejuk dan panorama yang memukau, tempat ini berpotensi menarik wisatawan yang ingin menikmati ketenangan dan keindahan alam. Apalagi jika dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kolam renang dengan latar perbukitan, restoran dengan konsep terbuka, serta jalur trekking untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian.
Selain wisata alam, beberapa desa di kawasan ini, seperti Desa Lanne, Bonto Birao, dan Bantimurung, memiliki keunggulan dalam sektor pertanian, terutama sebagai penghasil kacang tanah berkualitas. Potensi ini bisa dikembangkan dalam konsep wisata agro, di mana wisatawan tidak hanya menikmati alam, tetapi juga mendapatkan pengalaman edukatif tentang budidaya dan pengolahan hasil pertanian. Dengan kombinasi wisata alam dan agro, kawasan ini memiliki daya tarik lebih untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dari segi aksesibilitas, Tondong Tallasa memiliki keuntungan tersendiri. Jalan poros yang menuju kawasan ini telah dibangun dengan beton dan aspal yang mulus, sehingga memberikan kenyamanan bagi wisatawan dan investor yang ingin menjangkau daerah ini. Infrastruktur yang semakin baik ini menjadi faktor pendukung utama dalam upaya menjadikan Tondong Tallasa sebagai destinasi wisata unggulan.
Baca juga:
Labuan Bajo yang Semakin Menawan
|
Pemerintah daerah diharapkan dapat menarik investor untuk mengembangkan sektor pariwisata di kawasan ini. Dengan memberikan berbagai insentif, seperti kemudahan perizinan dan potongan pajak, diharapkan semakin banyak pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi. Jika sektor ini berkembang dengan baik, tidak hanya ekonomi daerah yang meningkat, tetapi juga terbuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Namun, pengembangan pariwisata di Tondong Tallasa harus tetap mengedepankan konsep ramah lingkungan. Model ekowisata dapat diterapkan untuk menjaga kelestarian alam sambil tetap memberikan pengalaman wisata yang menarik. Aktivitas seperti hiking, camping, dan wisata edukasi lingkungan bisa menjadi daya tarik utama tanpa merusak ekosistem yang sudah ada.
Peran aktif masyarakat juga menjadi kunci dalam pengembangan wisata di daerah ini. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan, warga setempat bisa ikut serta sebagai pemandu wisata, mengelola homestay, serta mengembangkan usaha kuliner khas daerah yang dapat menarik wisatawan. Pemberdayaan masyarakat dalam industri wisata ini juga akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi warga sekitar.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Tondong Tallasa memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan. Namun, tanpa dukungan investasi yang tepat, potensi luar biasa ini bisa saja tidak berkembang maksimal. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, investor, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan visi besar ini.
Baca juga:
Istano Basa Pagaruyung
|
Saatnya Tondong Tallasa bertransformasi menjadi ikon wisata pegunungan yang berkelas. Dengan perencanaan yang matang, pengelolaan yang baik, dan investasi yang tepat, kawasan ini tidak hanya akan menjadi kebanggaan Pangkep, tetapi juga salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia.
Penulis Herman Djide Ketua DPD JNI Cabang Kabupaten Pangkep